BREAKING NEWS
Search

Menjadi Penyiar Radio Bag 2

Penyiar adalah “pemain sandiwara” (performer) dan menghadapi tantangan yang sama sepertihalnya penyanyi atau aktor. Begitu berada di ruang siaran, di depan microphone, penyiar tidak akan dapat memberikan penampilan terbaik kecuali jika ia bisa santai (relax). Tenggorokan tercekik, leher tegang, dan pundak yang kaku, akan membuat seorang penyiar tidak dapat mengeluarkan suara terbaik.

Bagaimana agar bisa rileks? Bukan dengan mengatakan pada diri Anda, “Relax, relax!” Relaksasi bukanlah soal psikologis, tapi soal fisik. Ia tidak dimulai di otak, tapi di badan. Relaksasi diperoleh melalui sebuah proses fisik berupa peregangan dan pernafasan. Jika tubuh kita rileks, emosi kita akan mengikuti.

Mati lemas atau kekurangan nafas adalah penyebab mati gaya nomor satu di kalangan penyiar. Banyak penyiar biasa terus menahan nafas selama bertutur. Nafas megap-megap tidak akan menghasilkan siaran yang bagus.

Bernafas secara tepat adalah dasar siaran profesional. Script siaran harus memberi kesempatan untuk bernafas. Ketika kita membaca script, buatlah tanda di mana Anda akan mengambil nafas. Ikuti instruksi diri kita sendiri dan bernafaslah saat kita melihat tanda itu.

Sikap badan yang baik dan dukungan dari diafragma kita, akan membuat tiap nafas bekerja lebih lama bagi kita. Kita bisa latih hal itu dengan cara meratakan jari tangan dan tekan diafragma (rongga antara dada dan perut). Ketika kita mulai dengan suara rendah, tekan diafragma kita dengan tangan. Teknik ini akan memberi kita kekuatan ekstra. Jauhkan mulut kita dari microphone saat menarik nafas dan jangan sampai tarikan nafas kita terdengar diudara (onair).

Penyiar radio berbicara kepada pendengar yang tidak terlihat. Penyiar radio juga sering sendirian di ruang siaran, tidak ada lawan bicara, karena itu membentuk “mental image” tentang pendengar kita sangat penting untuk siaran terbaik. Membayangkan adanya seorang pendengar di depan kita, akan membantu kita berkomunikasi secara alamiah.

Di radio, kita hanya punya satu kesempatan untuk membuat pendengar kita mengerti apa yang sedang kita bicarakan. Berbeda dengan media cetak, pembaca akan mengulang bacaan pada bagian yang mereka tidak pahami. Begitu juga televisi, ada bantuan visual untuk memperjelas berita. Tapi di radio, yang dimiliki pendengar hanya suara kita.

Karena itu, saat menyampaikan sebuah informasi, gunakan kata-kata mana yang menjadi kata kunci (key words) dan garisbawahi agar pendengar bisa gampang mencerna dan memahami isi dari informasi yang kita sampaikan.

Selain itu, siaran yang baik membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi. Tidak mudah untuk mengatur nafas kita, memvisualkan pendengar kita, dan menyampaikan informasi pada saat yang sama. Karena itu, relaksasi adalah kunci konsentrasi. bersambung...



nanomag

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus.


0 thoughts on “Menjadi Penyiar Radio Bag 2